(∩_∩) コMy Story

They Are Rabbitious Princesses
                Di hamparan stepa yang luas di pinggir danau Rhea yang berair jernih seorang kakek tua dari bangsa rabbitious terlihat sudah merasa bosan menunggu kailnya dimakan ikan. Ketika ia hendak menggulung senar pancingnya dan memutuskn untuk pulang ke rumah meski dengan tangan hampa tiba-tiba angin berhembus kencang, bunga- bunga yang tumbuh di tepi danau berguguran jatuh ke air danau. Kakek tua itu berfikir, “Kenapa pikiranku tidak enak ya? Mungkinkah sesuatu terjadi dirumah?”. Tiba- tiba samar- samar terdengar tangis bayi dari sebelah utara tempat kakek itu berdiri, kemudian kakek itu mengawasi daerah di sekitar danau. “Sepertinya aku mendengar tangisan bayi, apakah karena aku sudah tua alat pendengaranku sudah mulai tidak beres?” Si kakek itu ingin memastikan suara itu kemudian, ia ingin menanyakan hal itu kepada kelinci yang lain. Namun kebetulan saat itu di tepi danau Rhea keadaannya sedang sepi karena para bangsa kelinci sedang pergi ke pusat kota(Istana rabbitious) untuk berbela sungkawan atas menghilangnya secara mysterius 3 putri Raja Halley yang membuat Raja beserta seuruh isi istana rabbitious sedih seperti mereka kehilangan nyawa mereka sendiri.
                Diceritakan sebelumnya, terdapatlah sebuah kerajaan dengan istana- istana yang terbangun megah dan indah dihiasi anggrek- anggrek yang berwarna- warni, ladang wortel yang terhampar luas terhiasi oleh canda tawa bahagia para pemanen wortel. Ersebutlah di kerajaan itu seorang raja yang bijaksana dan selalu menyayangi rakyatnya namun 1 kekurangannya belia memiliki 2 istri. Raja itu bernama Raja Halley dengan istri pertamanya yang bernama Ratu Abigael, Ratu Abigael adalah sosok ratu yang sangat dihormati oleh rakyatnya lewat senyumnya yang lembut dan kesabarannya dia mampu mengambil hati rakyatnya.To be continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar